Thursday, January 24, 2008
H i l a n g
Kau lenyap bersama angin
Tanpa sepatah kata kau tuliskan
Saat jumpa menjelang tiba
Kusapa kau dengan senyuman
Cepat kau sembunyikan wajah
masih tampak samar bayangmu dilorong itu
Adakah kau pencuri setiap jantung yang berdetak?
Hay 7, 12 januari 2008
Tuesday, January 22, 2008
Terima Kasih, Tuhan!
Saat ini setengah dua siang, hari bak malam, dingin!
Angin kencang menderu, terlihat dari pepohonan yang menari diluar
Mendung hitam membungkus kota Kairo yang biasa cerah nan berdebu
Hujan membasahinya, menghapus kelam itu
Aku tertegun dijendela kamar kecilku
Memandang rintik hujan yang masih lebat
Anganku datang, gambarkan masa kecil yang penuh canda tawa
Saat hujan turun, berlari riang bermain tanpa hiraukan akibatnya
Demam sudah menunggu sesudahnya
Ah, itu dulu!
Kini, hanya senyum yang tampak dalam benak
Kau juga merasakan apa yang terdetik dalam jiwa ini
Aku ingin kembali kecil, melepaskan segala ronak pikiran yang ruwet
Berlari dan bercerita pada hujan
Sambil mendendangkan melodi cinta
Udara sudah bersih terasa
Ia tersapu air hujan tadi
Terima kasih Tuhan, Kau masih menyiram bumi ini dengan Rahmat-Mu!
Rabea Adawea, 22 january 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)