Sunday, December 21, 2008

Pengabdianku


Saat Azan berkumandang merdu
Tanda berbuka tiba
Bahagia tak terukur riang
Seteguk sejuk air bak hilangkan dahaga seharian

Ya Allah, terimalah puasa kami sebagai pengabdian yang selalu mengharap cinta-Mu
Kami ingin meraih kebahagian kedua
Nikmat diperatama ketika buka yang kau Janjikan begitu melimpah rasa
Kau Sang Pencinta semua makhluk
Kami hadir dengan berjuta harapan
Kami datang memohon ampunan

Wahai Allah yang menggenggam setiap jiwa
Engkau maha pengampun
Mengampuni semua hamba
Ampuni kami, keluarga kami dan semua. Amien

Makkah, 21 desember 2008

Sunday, September 7, 2008

Ayah, Kau begitu Mulia


Ayah, Kau pernah mengunjungiku dalam Mimpi!

Saat Allah izinkanku mengunjungi Rumah-Nya (Baitullah) setelah engkau pergi

Dengan senyum indah terukir, kau memangdangku
Kuharap kau senang dan bahagia disana pada kehidupan lebih abadi dan menyenangkan

Ya Allah!
Engkau telah karuniakan seorang Ayah yang begitu sabar, tegas dan berhati mulia
Melimpah ruah kasih sayang Engkau tumpahkan
Engkau sangat sayang pada Ayah, sehingga Engkau milih memanggilnya
Tak pernah bertepi mengalir kasihmu, bak aliran sungai Nil yang bermuara dilautan
Cinta

Ayah!
Sekarang kau tiada

Namamu hidup bagai lentera dimalan gelap gulita

Engkau penyemangat hidup kami
Besar perhatianmu membuat kesedihan yang kami hadapi sirna
Sungguh Kau sangat berharga dimata semua


Kado terindah dihadiahkan begitu melimpah
Tumpahan karunia sebuah nikmat rasa
Ukuran tertinggi bagi kami adalah syukur
Banyak cinta, Allah anugerahkan dapat kami nikmati
Tak pernah berhenti curah kasih nikmat itu
Adakah yang lebih menggembirakan dari sayang-Nya tak bertepi?

Hadiah itu adalah kau, Allah hadirkan dalam kehidupan kami 'seorang Ayah'.
Dengannya berubah hidup semakin hidup dan berarti
Bimbingan yang tulus, bertutur penuh makna
Tiada kalimat yang tertumpah kecuali banyak nasehat didalamnya
Pernah kau ucapkan pada kami "Keberhasilan dunia bukalah segalanya, namun meraih
Ridha Allah adalah cinta tertinggi"

Betapa kami anakmu, sangat menghormatimu dan menyanjungmu
Ayah, kami mencintaimu dengan nama-Nya.

Hay Sabe`, 07 September 2008

(beberapa menit sebelum kebahagiaan pertama menghampiri bagi orang2 yang puasa)

Tuesday, September 2, 2008

Temukan Cintamu


Hati tidak pernah berbohong seperti lisan yang sering berkilah
Bila Rindu mendera getar rasa yang bertutur
Sungguh gunung menjulang dapat diukur berapa tinggi ia tegak
Hati tidak berbatas waktu dan masa
Ia dapat menembus dalam samudra dan tingginya langit

Jasad boleh berpisah namun hati tempat bertahtanya Cinta
Mengapa harus bertanya bila kau tahu jawabnya
Cinta datang tanpa siapa yang dapat menolak dan meminta
Temukan Cintamu

Aku telah mencoba disetiap kincir yang mengirim air kelembah
Tak kutemui anggur semanis dirimu

Hay Sabi`, 01 September 2008

Sunday, August 31, 2008

Ku Ungin Cintamu


Semua Insan yang bernafas pasti inginkan bahagia
Bukan hanya aku, kau, Tapi semua!

Mencinta dan dicinta adalah harapan
Bukan hanya memberikan
Namun menerima uluran rasa, senyuman senang, rindu bertemu
Walau kadang ia bak percik api yang ada pada batu
Saat kau gesekkan ia menyala
Bila tidak ia tetap bersembunyi

Memandangmu sebuah keharusan
Tak terucap dengan perkataan
Dari padang matamu terasa dekat
Bahkan semua lara sanggup kutahan

Bila Ditakdirkan hanya untuk mencinta
Aku Takkan ada cinta lain selain untukmu
Kau adalah darah dan nyawaku

Sentuhan dari alunan melodi rasa yang tercipta saat kuncup itu mulai mekar
Kudendangkan hanya untuk satu nama
Kau tahu siapa? Ia adalah Kamu

Hay Sabe`, 31 Agustus 2008

Bukan Hanya Cerita


Apa yang kita tahu dari setiap cerita yang tertumpah pada kanfas persahabatan?

Ia menjadi episode hidup dalam kehidupan bukan?
Nama tempat bukan penghalang
Nama teman kadang terkenang
Nama kotanya tak pernah hilang
Sesekali tidak akan terlupakan
Karena ia menjelma dalam pikiran dan jiwa
Bak rasa Sedih, Gundah, gembira dan senang
Pada titian jalan yang ahirnya entah dimana berlabuh
Likaliku hidup adalah pendewasaan diri

Percayalah, kecintaan yang tinggi puncak dari semua
Bukah hanya cerita
Tapi ia berwujud Cinta

Hay Sabi`, 31 Agustus 2008

Saturday, August 30, 2008

Kenangku Selalu


Aku merasakan rindu yang berat

Kadang lemas dan tak bertenaga
Setiap apa yang kumakan, kulihat dan yang kupegang
Kau selalu hadir dalam bayang

Mulai pemberangkatanmu
Meninggalkan negri seribu menara
Berjuta kenangan berkecamuk dalam jiwa
Ku tegarkan diri dan tak ingin kau lihat Aku bersedih
Bila tampak linangan itu, pastikan kau meneteskan airmata
Kau lebih merasakannya
Karena aku merasakan getar hatimu
Kuingin kau bahagia saat berjumpa dengan kuluarga disana

Tapi seberapa kuatkah perasaan bertahan
Berat berpisah
Ingin berjumpa
Semuanya menjadi bentuk yang begitu indah

Kenangku dalam doamu

Hay Sabi`, 30 Agustus 2008

Rinduku



Sampai kapan aku menunggu dering telephone darimu?

ketika malam menjelang mataku susah dipejamkan
Kau tahu mengapa? karena aku sangat merindukanmu
Hari ini untuk kali pertama tidak ada panggilan telephone dari nomormu
Air mata rindu kadang menetes tanpa kusadar
sungguh perpisahan menumbuhkan arti cintamu

Kasih!
Aku selalu mengenang senyummu yang penuh semangat

Jauh darimu seakan gelap menyelimuti
Berjanjilah, jangan kau jauh dariku

Hay Sabi`, 30 Agustus 2008


Monday, August 25, 2008

Ramadan penuh berkah





Ramadanku akan tiba

Bulan yang agung penuh pesona
Ramadanku akan tiba
Siapkan mental, kokohkan niat untuk ibadah!
Ramadanku akan tiba
Hilangkan resah dan gundah

Ramadanku akan datang
Sambutlah ia dgn hati riang
Ramadanku akan datang
Tambahkan amalan yg masih kurang
Ramadanku akan datang
Terasa harihari begitu lapang

Ramadanku akan menghampiri
Bulan penuh berkah dengan rahmat ilahi
Jangan lewatkan walau hembusan nafas maghfirahN-ya diraih
Sunggu Ramadan selalu dinanti

Wahai ramadanku!
Aku datang menyambutmu

Hay Sabi`, 25 Agustus 08

Wednesday, August 13, 2008

Majulah, Bangsaku


Dalam lamunan panjang terbawa mimpi

Bersama alur waktu yang berlari
Lantunan sendu terbuai sunyi
Melodi hidup penuh misteri

Liuk air jernih gemercik dibebatuan
Lontaran kata terkuak bukan angan
Kuatkan tekad hilang paksaan
Tergar berdiri pandang kedepan

Maju melangkah teguhkan niat
Masa depan diraih dengan semangat
Tak pudar oleh waktu dan Usia
Terus maju dan melangkah

Mari Bersatu Bangsaku
Rakyatmu menyanjungmu penuh harap
Perubahan, perbaikan, keamanan dan kesejahteraan disetiap sudut
Bukan lagi bualan kosong dan kasur empuk

Alunan niat suci, lillahi Rabbi.
Dihari lahirmu semoga Kau tak lagi terdzalimi
Tidaklagi Tanah Airku kehilangan tanahnya
Jangan airku tercemari limbahlimbah dosa

Bangkitlah Bangsaku
Percayalah, dengan kecintaan yang tulus dan tinggi doa ini selalu hadir untukmu.

Hay 7, 13 Agustus 2008

(Refleksi dari nasionalisme yang membumbung, semoga bangsa Indonesia tetap sejahtera)

Wednesday, March 26, 2008

Kekasih


Aku datang membawa harap
Penuh simpati
mengalir deras
Bermuara pada dinding hati
kemudian tenang dan bersemayam pada jiwa


Aku hadir pada hasrat
Terukir indah dalam lukisan rindu
Menjadi pelita yang menerangi sepanjang hidupmu

Tak pernah berhenti menemanimu

Sepanjang hidup.

H7, 25 Maret 2008


Thursday, January 24, 2008

H i l a n g


Kau lenyap bersama angin
Tanpa sepatah kata kau tuliskan
Saat jumpa menjelang tiba
Kusapa kau dengan senyuman
Cepat kau sembunyikan wajah
masih tampak samar bayangmu dilorong itu

Adakah kau pencuri setiap jantung yang berdetak?

Hay 7, 12 januari 2008

Tuesday, January 22, 2008

Terima Kasih, Tuhan!



Saat ini setengah dua siang, hari bak malam, dingin!
Angin kencang menderu, terlihat dari pepohonan yang menari diluar
Mendung hitam membungkus kota Kairo yang biasa cerah nan berdebu
Hujan membasahinya, menghapus kelam itu

Aku tertegun dijendela kamar kecilku
Memandang rintik hujan yang masih lebat
Anganku datang, gambarkan masa kecil yang penuh canda tawa
Saat hujan turun, berlari riang bermain tanpa hiraukan akibatnya
Demam sudah menunggu sesudahnya

Ah, itu dulu!
Kini, hanya senyum yang tampak dalam benak
Kau juga merasakan apa yang terdetik dalam jiwa ini

Aku ingin kembali kecil, melepaskan segala ronak pikiran yang ruwet
Berlari dan bercerita pada hujan
Sambil mendendangkan melodi cinta

Udara sudah bersih terasa
Ia tersapu air hujan tadi
Terima kasih Tuhan, Kau masih menyiram bumi ini dengan Rahmat-Mu!

Rabea Adawea, 22 january 2008