Friday, August 24, 2007

Kau Pujanggaku


Adanya kau disisiku adalah harapku
Dengan setiamu
Hilangkan jarak dan waktu

Melupakanmu tak mungkin kumampu
Kau tempat kubermanja

Tak ingin kau berubah padaku

Jangan pernah membuatku menangis

Usap keristal yang tertumpah kemarin

Bangunkan aku dari mimpi

Cinta hilangkan dusta hapuskan sengsara
Kau pujangga yang bertahta dalam jiwa

Setiap senyummu pengobat rindu

Hadirmu adalah harapku

Puisikan janjijanji yang pernah kau ucap

Agar bersemayam dalam hatiku

Mawar ini indah karena kau ada
Subur mekar bunga mewangi

Hiasi taman penuh cinta

Tertulis penuh namamu

Tak ingin terpisah darimu

Dar, 25 agustus 07

Mengenangmu Ayah

http://www.eramuslim.com/atk/oim/8401024332-mengenangmu-ayah.htm?other

1 Apr 08 14:12 WIB

Ayah, bagaimana keadaanmu sekarang?
Adakah kau berada ditaman wardah yang indah dishias gemercik air mengalir dibawahnya?
Dan bila malam menjelang, semua bintang jadi lentera
Pada sebuah kehidupan yang kau jalani kekal dan menyenangkan?

Dulu, kau selalu tersenyum memandangku
Kuharap sekarang kau masih tersenyum seperti dulu
Saat ku kecil, kau selalu memanjakanku
Kuharap kau senang dengan keadaan barumu
Tak pernah bosan aku datang dengan doadoa

Ayah, kau begitu bijaksana
Jerih payah dan cucur keringatmu sangat berharga
Redup tatap matamu pancarkan wibawa
S
enyum kasihmu hilangkan gundah
Engkau adalah semangatku menjelma dalam jiwa
Tak pernah terputus kurasa

Waktu begitu cepat berlari meninggalkan sederetan cerita
Ketika sakit yang kau derita sangat menyiksa
Tak pernah sedikit kau merintih dengan takdir
Kau berusaha menahan rasa perih bagai berjuang
Kurasakan dari kuat erat jemari penuh sayang yang selalu membelaiku saat kecil
Tiba kau pergi karena Sang Khaliq lebih menyayangmu

Kau tak pernah bosan mengajarkan tentang kehidupan, kesabaran juga ketulusan
Kau panutan dari anakanakmu

Diakhir sebelum kau pergi
Kau tanya pada bungsu kecil cantik kesayanganmu
Kutahu ia tak pernah dapat berpisah denganmu
Jangankan untuk selamanya!
Beberapa hari saja kau pergi, sikecil tak mendengar suaramu
Pastikan ia demam dan panas

Begitu pula ketika ia hendak tidur, pastikan kau ada disampingnya
Engkau sangat sayang sekali padanya

Selain bungsu, ia terlihat manja dan penurut
Ikatan batin denganmu begitu erat

Dengan penuh sayang kau ucap padanya, sebentar lagi akan pergi!
Sikecilpun belum mengerti makna tersirat yang kau ucapkan
Hanya jawaban dengan tatapan mata mendalam terhadapmu!

Tak pernah terbayang dibenaknya arti akan perpisahan
Walau nafas terakhir kau bembuskan dengan senyuman

Betapa banyak handak taulan menjenguk saat sakitmu
Lebih banyak lagi datang ketika Allah memanggilmu
Kutahu engkau begitu berharga dimata mereka
Kutahu kau sangat dermawan terhadap orang lain

Sumbangsih dan nasehat yang kau berikan dengan prilaku indah itu
Sekarang engkau telah pergi
Namun, nama dan amal baikmu tetap hidup

Ayah, kau yang paling kuhormati
Sosok berwibawa dan sabar menghadapi semua cobaan
Gigih berjuang untuk kejayaan anakanakmu
Tekun mengajar akan arti kejujuran
Engkau begitu teguh dan tegar menjalani hidup
Tak pernah menyerah dalam berusaha
Selalu berbaik sangka pada semua

Kupohon, maafkan aku Ayah
Maafkan semua dosa dan kesalahanku selama ini
Pengabdianku belumlah cukup membuatmu bahagia

Terlebih tak berada disisimu saat itu

Engkau amanahkan harus kembali menuntut ilmu
Saat kau tegaskan harus pulang membawa cahaya, menerangi sanak saudara
Terpatri dalam benak sanubari dan jiwaku
‘Anakmu harus berhasil dan kembali menjadi pelita’
Ayah, kalimat itu masih hangat dalam ingatanku

Maafkan semua salah yang pernah ada
Maafkan bila belum dapat mewujudkan harapanmu

Percayalah!
Anakmu selalu datang dengan doa pengharapan
Aku berjanji menjadi yang terbaik untuk keluarga dan semua
Didikanmu adalah awal dari keberhasilan yang kuraih

Selamat jalan Ayah, semoga kau disana lebih baik dan digolongkan orang orang yang beriman
Dekapku dalam doa tulus untukmu disisi-Nya

Dar pagi hari, 25 Agustus 07

(Untukmu disana, semoga Allah menyayangmu seperti kau menyayangiku saat kecil dulu)


Thursday, August 23, 2007

Titipan pada sebuah Hati


Kau tahu seorang leadership skill?
Ia berusaha menyenangkan partnernya
Tidak menimbulkan rasa benci
atau resah dihati
Pantaskah jika perlakuan keseharian layak 'majikan dan pembantu' sering terjadi?
Tidak!
Mungkin perlu diingat, bila kesabaran sampai ambang tahap ahir
Tegas kita harus dapat memilih
Berdikeras! atau harus bersikap lembut?
Betul!

Kita harus tegar, kuat
Jangan perlihatkan buram bahwa kita lemah
Bila suruh dan perintah sering terjadi
Niscaya dalam pikirannya bukan yang positif
Malah, merasa dialah 'raja' di Istana orang dan akhirnya menginjak
Percayalah, orang seperti ini kurang mengerti arti tali persaudaraan!

Jangan berharap belas kasih
Begitu jugauntuk menjaga "link" sosok seperti itu
Bukan sikap baik yang patut contoh!
Malah banyak hal buat silau mata
Berhentilah bergantung diri pada lain orang.

Karena 'link' dari Allah lebih baik dan lebih terpuji
Tak pernah putus tercurah deras

Sungguh Aku amat sangat dekat

Lebih dekat dari urat yang memanjang dileher kita
Wahai Engkau Zat Maha segala galanya
Kutitip hati ini pada-Mu

Dar, 24 Agustus 07

Andai Kau Tahu

Jarak antara kita terasa sangat jauh
Lebih dari pikiranku
Dulu langit adalah batas pandangan mata
Namun hati dapat menjangkaunya
Kini, bukan lautan sebagai pemisah
bahkan benua dan samudra yang membelah

Saat ini aku dirundung demam yang mendalam
Ia menemaniku
Perasaan selalu menari dalam pikiran
Bila namamu terdengar lemah ditelinga
Badanku terasa hangat!

Jangan pernah berucap aku tak pernah mengingatmu!
Semakin hari kurasa kau begitu berharga dimataku
Berjauhan adalah penyiksaan bagiku
Andai kau tahu, semakin hari kian terhempit
Yah, dengan rindumu

Adakah kau rasa getar hati?
Hadirlah walau dalam mimpi sekejap saja.

Dar Ramses, 24 Agustus 07

(Untukmu disana semoga Kau mengingatku tatkala gundah dan sedih)

Tuesday, August 21, 2007

Sebuah kerinduan



Kau tahu rasanya rindu?
Penuh harap dan menunggu
Bayang hadir bersama waktu
Harap sang kekasih bawa ketenangan
Meluahkan kerinduan yang menyiksa
begitupula denganku

Detik berlalu, waktupun berganti
Sayang dan rindu selalu datang menghantui
Semakin mengerti betapa kau sangat bernilai dimataku
Jiwaku, hidupku adalah Kau

Kalimat yang kau kirim sebagai pengobat
Senyum yang kau beri adalah penyegar
Kesetiaan yang terpatri didirimu menambah rasa yakin
Kau tercipta untukku


Hay Asyir, 21 Agustus 07

Dalam Munajatku..!


http://www.eramuslim.com/atk/oim/8809042119-dalam-munajatku...htm?other

11 Agu 08 18:36 WIB



Tuhanku..!
Aku tidak melewati malam jika tangan ketundukan telah terpatri bersujud, bersimpuh dikeharibaan Agung-Mu Mengharap kasih yang tiada bertepi
Mengais ridha yang luas dan tak berbatas menuju-Mu, meluahkan segala ronak kealfaan dan nodanoda dosa Kumohon tangan-Mu meraih taubatku

Tuhanku..!
Aku tidak membiarkan malam berlalu sunyi
Bila hati telah khusyu` merasakan manis cinta-Mu
Malammalamku terasa ringkas kuhabiskan dengan cucuran airmata taubatku
Kau tak pernah lupa memelukku Dalam dekapan karunia yang tak berpenghujung
Samudra ampunan-Mu maha luas

Tuhanku..!
Selangkah kumenujumu, seribu langkah Engkau datang
Berjalan kumenghampiri, berlari EngKau membalas
Berlari kumengejarmu-Mu, Engkau amat sangat dekat padaku
Lebih dekat dari pikiranku
Engkau menjelma dalam bentuk semangat cita cita, ungkapan dan prilaku
Engkau maha menggenggam segala yang hidup

Tuhanku..!
Cinta-Mu penghujung pengembaraan ini

Kabulkan penggalan episode hidup menuju-Mu
Bukankah puncak dari sebuah kehidupan adalah meraih cinta-Mu?
Jadikan hidupku untuk-Mu

Tuhanku..!
Ranting yang patahpun tak lepas dari pengawasan-Mu
Angin bertiup tanda tasbih seorang makhluk yang patuh
Dedaunan yang jatuh dimusim gugur mengucap syukur
Alasan apa bagiku untuk tidak menyebut asma-Mu?

desah nafas, detak jantung yang memompa darah kesetiap pembulunya
Nama-Mu tak pernah lepas dari Dzikirku
Ia selalu hadir, dengan-Mu hati ini terasa tentram

Tuhanku..!
Kujadikan shalat dan sabar sebagai penolong bagiku
Bimbing hamba menuju jalan-Mu
Jalan yang Kau anugerahkan nikmat pada mereka, bukan (jalan) orang yang Kau Murka dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Amien.

Shubra, 24 April 2007

Monday, August 20, 2007

Rinduku


Debar perasaan ini bergemuruh
Menatapmu tak berakhir

mengingatku pada mahligai
Merindu hiasan pelangi cintamu

Kau menarik, cantik, pintar dan menyenangkan
Embun yang meyiram gersang hati
Dengan indah kata tulusmu

Sejuk hati mendengar melodi cinta

Dalam lirik hembusan angin, hatiku dilanda amukan rindu
Kian lama kurasa getarnya
Darimu

Ramsis, 20 agustus 07

Thursday, August 9, 2007

Engkaulah Taman Indah Itu



Keindahan yang kuharap
Adanya kau disisi
Aku percaya setiap kata yang terukir
Membuncah dari lubuk hati
Tempat berteduh, bersandar dan berkeluh
Kau taman surga yang menemani

Kau tahu perasaan yang tak mendusta
Begitu juga halnya cinta
Hati kosong dari prasangka
Untuk selalu setia

Aku telah jatuh cinta pada surga itu
Jika kau rasa getarnya
Pastikan tak pernah ragu akan semua!

Syubra, 09 Agustus 07