Thursday, November 1, 2007

J i w a



Akal adalah Tanah yang menumbuhkan bijibijian
Hati adalah airnya yang menyirami
Ketika hati dan pikiran menyatu
Kebersihan dan kejernihan jiwa akan mekar bagai bunga

Pikiran akan tandus dan gersang
Bila hujan tak pernah datang

Rabea Adawea, 01 nov 07

Artinya Rindu



Kau tahu maknanya rindu?
Demi Allah!
Betapa agung untuk dilihat.


Sayup matanya saat dipandang


Ia bersemayam dalam jiwa manusia


Bak percik api yang ada pada batu, b
ila kau gesekkan ia menyala
Saat kau biarkan ia tetap bersembunyi

Rabea Adawea, 01 November 07

Friday, October 26, 2007

Kau yang takkan terlupakan


Tak mungkin kudapat melupakanmu?
Engkau penyemangat hidup, bermurah hati, pemaaf dan ceria
Besar perhatianmu membuat kesedihan yang kuhadapi sirna

Kau terlihat manja dan menyenangkan, kutahu dari sikap ramahmu
Tak berlebihan bila aku menilaimu
Sungguh aku menyukai apa yang ada padamu

Akan aku lakukan semampuku, memang k
eadaan membuat kita jauh
Dan derita rindu begitu mencekam
Namun semua dapat kutepis karena kutahu hatimu
Kaupun tahu hatiku


Kau tahu betapa aku sangat menghormatimu dan menyanjungmu
Jauh jarak terasa hilang, berpisah laksana mati

Akan kudekap dengan kasih, belai dengan cinta, memanjamu dengan setia

Dihati kecilku berkata tak mungkin mengecewakan
Penantian lama dan airmata berurai akan berubah dengan kebahagiaan
Tak ingin lepas dari tulus hatimu dan tak berbagi

Walau badai mendera alam
Aku yakinkan hatiku, kasihmu satu padaku jua.


Rabea Adawea, 27 Oktober 2007




Friday, August 24, 2007

Kau Pujanggaku


Adanya kau disisiku adalah harapku
Dengan setiamu
Hilangkan jarak dan waktu

Melupakanmu tak mungkin kumampu
Kau tempat kubermanja

Tak ingin kau berubah padaku

Jangan pernah membuatku menangis

Usap keristal yang tertumpah kemarin

Bangunkan aku dari mimpi

Cinta hilangkan dusta hapuskan sengsara
Kau pujangga yang bertahta dalam jiwa

Setiap senyummu pengobat rindu

Hadirmu adalah harapku

Puisikan janjijanji yang pernah kau ucap

Agar bersemayam dalam hatiku

Mawar ini indah karena kau ada
Subur mekar bunga mewangi

Hiasi taman penuh cinta

Tertulis penuh namamu

Tak ingin terpisah darimu

Dar, 25 agustus 07

Mengenangmu Ayah

http://www.eramuslim.com/atk/oim/8401024332-mengenangmu-ayah.htm?other

1 Apr 08 14:12 WIB

Ayah, bagaimana keadaanmu sekarang?
Adakah kau berada ditaman wardah yang indah dishias gemercik air mengalir dibawahnya?
Dan bila malam menjelang, semua bintang jadi lentera
Pada sebuah kehidupan yang kau jalani kekal dan menyenangkan?

Dulu, kau selalu tersenyum memandangku
Kuharap sekarang kau masih tersenyum seperti dulu
Saat ku kecil, kau selalu memanjakanku
Kuharap kau senang dengan keadaan barumu
Tak pernah bosan aku datang dengan doadoa

Ayah, kau begitu bijaksana
Jerih payah dan cucur keringatmu sangat berharga
Redup tatap matamu pancarkan wibawa
S
enyum kasihmu hilangkan gundah
Engkau adalah semangatku menjelma dalam jiwa
Tak pernah terputus kurasa

Waktu begitu cepat berlari meninggalkan sederetan cerita
Ketika sakit yang kau derita sangat menyiksa
Tak pernah sedikit kau merintih dengan takdir
Kau berusaha menahan rasa perih bagai berjuang
Kurasakan dari kuat erat jemari penuh sayang yang selalu membelaiku saat kecil
Tiba kau pergi karena Sang Khaliq lebih menyayangmu

Kau tak pernah bosan mengajarkan tentang kehidupan, kesabaran juga ketulusan
Kau panutan dari anakanakmu

Diakhir sebelum kau pergi
Kau tanya pada bungsu kecil cantik kesayanganmu
Kutahu ia tak pernah dapat berpisah denganmu
Jangankan untuk selamanya!
Beberapa hari saja kau pergi, sikecil tak mendengar suaramu
Pastikan ia demam dan panas

Begitu pula ketika ia hendak tidur, pastikan kau ada disampingnya
Engkau sangat sayang sekali padanya

Selain bungsu, ia terlihat manja dan penurut
Ikatan batin denganmu begitu erat

Dengan penuh sayang kau ucap padanya, sebentar lagi akan pergi!
Sikecilpun belum mengerti makna tersirat yang kau ucapkan
Hanya jawaban dengan tatapan mata mendalam terhadapmu!

Tak pernah terbayang dibenaknya arti akan perpisahan
Walau nafas terakhir kau bembuskan dengan senyuman

Betapa banyak handak taulan menjenguk saat sakitmu
Lebih banyak lagi datang ketika Allah memanggilmu
Kutahu engkau begitu berharga dimata mereka
Kutahu kau sangat dermawan terhadap orang lain

Sumbangsih dan nasehat yang kau berikan dengan prilaku indah itu
Sekarang engkau telah pergi
Namun, nama dan amal baikmu tetap hidup

Ayah, kau yang paling kuhormati
Sosok berwibawa dan sabar menghadapi semua cobaan
Gigih berjuang untuk kejayaan anakanakmu
Tekun mengajar akan arti kejujuran
Engkau begitu teguh dan tegar menjalani hidup
Tak pernah menyerah dalam berusaha
Selalu berbaik sangka pada semua

Kupohon, maafkan aku Ayah
Maafkan semua dosa dan kesalahanku selama ini
Pengabdianku belumlah cukup membuatmu bahagia

Terlebih tak berada disisimu saat itu

Engkau amanahkan harus kembali menuntut ilmu
Saat kau tegaskan harus pulang membawa cahaya, menerangi sanak saudara
Terpatri dalam benak sanubari dan jiwaku
‘Anakmu harus berhasil dan kembali menjadi pelita’
Ayah, kalimat itu masih hangat dalam ingatanku

Maafkan semua salah yang pernah ada
Maafkan bila belum dapat mewujudkan harapanmu

Percayalah!
Anakmu selalu datang dengan doa pengharapan
Aku berjanji menjadi yang terbaik untuk keluarga dan semua
Didikanmu adalah awal dari keberhasilan yang kuraih

Selamat jalan Ayah, semoga kau disana lebih baik dan digolongkan orang orang yang beriman
Dekapku dalam doa tulus untukmu disisi-Nya

Dar pagi hari, 25 Agustus 07

(Untukmu disana, semoga Allah menyayangmu seperti kau menyayangiku saat kecil dulu)


Thursday, August 23, 2007

Titipan pada sebuah Hati


Kau tahu seorang leadership skill?
Ia berusaha menyenangkan partnernya
Tidak menimbulkan rasa benci
atau resah dihati
Pantaskah jika perlakuan keseharian layak 'majikan dan pembantu' sering terjadi?
Tidak!
Mungkin perlu diingat, bila kesabaran sampai ambang tahap ahir
Tegas kita harus dapat memilih
Berdikeras! atau harus bersikap lembut?
Betul!

Kita harus tegar, kuat
Jangan perlihatkan buram bahwa kita lemah
Bila suruh dan perintah sering terjadi
Niscaya dalam pikirannya bukan yang positif
Malah, merasa dialah 'raja' di Istana orang dan akhirnya menginjak
Percayalah, orang seperti ini kurang mengerti arti tali persaudaraan!

Jangan berharap belas kasih
Begitu jugauntuk menjaga "link" sosok seperti itu
Bukan sikap baik yang patut contoh!
Malah banyak hal buat silau mata
Berhentilah bergantung diri pada lain orang.

Karena 'link' dari Allah lebih baik dan lebih terpuji
Tak pernah putus tercurah deras

Sungguh Aku amat sangat dekat

Lebih dekat dari urat yang memanjang dileher kita
Wahai Engkau Zat Maha segala galanya
Kutitip hati ini pada-Mu

Dar, 24 Agustus 07

Andai Kau Tahu

Jarak antara kita terasa sangat jauh
Lebih dari pikiranku
Dulu langit adalah batas pandangan mata
Namun hati dapat menjangkaunya
Kini, bukan lautan sebagai pemisah
bahkan benua dan samudra yang membelah

Saat ini aku dirundung demam yang mendalam
Ia menemaniku
Perasaan selalu menari dalam pikiran
Bila namamu terdengar lemah ditelinga
Badanku terasa hangat!

Jangan pernah berucap aku tak pernah mengingatmu!
Semakin hari kurasa kau begitu berharga dimataku
Berjauhan adalah penyiksaan bagiku
Andai kau tahu, semakin hari kian terhempit
Yah, dengan rindumu

Adakah kau rasa getar hati?
Hadirlah walau dalam mimpi sekejap saja.

Dar Ramses, 24 Agustus 07

(Untukmu disana semoga Kau mengingatku tatkala gundah dan sedih)

Tuesday, August 21, 2007

Sebuah kerinduan



Kau tahu rasanya rindu?
Penuh harap dan menunggu
Bayang hadir bersama waktu
Harap sang kekasih bawa ketenangan
Meluahkan kerinduan yang menyiksa
begitupula denganku

Detik berlalu, waktupun berganti
Sayang dan rindu selalu datang menghantui
Semakin mengerti betapa kau sangat bernilai dimataku
Jiwaku, hidupku adalah Kau

Kalimat yang kau kirim sebagai pengobat
Senyum yang kau beri adalah penyegar
Kesetiaan yang terpatri didirimu menambah rasa yakin
Kau tercipta untukku


Hay Asyir, 21 Agustus 07

Dalam Munajatku..!


http://www.eramuslim.com/atk/oim/8809042119-dalam-munajatku...htm?other

11 Agu 08 18:36 WIB



Tuhanku..!
Aku tidak melewati malam jika tangan ketundukan telah terpatri bersujud, bersimpuh dikeharibaan Agung-Mu Mengharap kasih yang tiada bertepi
Mengais ridha yang luas dan tak berbatas menuju-Mu, meluahkan segala ronak kealfaan dan nodanoda dosa Kumohon tangan-Mu meraih taubatku

Tuhanku..!
Aku tidak membiarkan malam berlalu sunyi
Bila hati telah khusyu` merasakan manis cinta-Mu
Malammalamku terasa ringkas kuhabiskan dengan cucuran airmata taubatku
Kau tak pernah lupa memelukku Dalam dekapan karunia yang tak berpenghujung
Samudra ampunan-Mu maha luas

Tuhanku..!
Selangkah kumenujumu, seribu langkah Engkau datang
Berjalan kumenghampiri, berlari EngKau membalas
Berlari kumengejarmu-Mu, Engkau amat sangat dekat padaku
Lebih dekat dari pikiranku
Engkau menjelma dalam bentuk semangat cita cita, ungkapan dan prilaku
Engkau maha menggenggam segala yang hidup

Tuhanku..!
Cinta-Mu penghujung pengembaraan ini

Kabulkan penggalan episode hidup menuju-Mu
Bukankah puncak dari sebuah kehidupan adalah meraih cinta-Mu?
Jadikan hidupku untuk-Mu

Tuhanku..!
Ranting yang patahpun tak lepas dari pengawasan-Mu
Angin bertiup tanda tasbih seorang makhluk yang patuh
Dedaunan yang jatuh dimusim gugur mengucap syukur
Alasan apa bagiku untuk tidak menyebut asma-Mu?

desah nafas, detak jantung yang memompa darah kesetiap pembulunya
Nama-Mu tak pernah lepas dari Dzikirku
Ia selalu hadir, dengan-Mu hati ini terasa tentram

Tuhanku..!
Kujadikan shalat dan sabar sebagai penolong bagiku
Bimbing hamba menuju jalan-Mu
Jalan yang Kau anugerahkan nikmat pada mereka, bukan (jalan) orang yang Kau Murka dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Amien.

Shubra, 24 April 2007

Monday, August 20, 2007

Rinduku


Debar perasaan ini bergemuruh
Menatapmu tak berakhir

mengingatku pada mahligai
Merindu hiasan pelangi cintamu

Kau menarik, cantik, pintar dan menyenangkan
Embun yang meyiram gersang hati
Dengan indah kata tulusmu

Sejuk hati mendengar melodi cinta

Dalam lirik hembusan angin, hatiku dilanda amukan rindu
Kian lama kurasa getarnya
Darimu

Ramsis, 20 agustus 07

Thursday, August 9, 2007

Engkaulah Taman Indah Itu



Keindahan yang kuharap
Adanya kau disisi
Aku percaya setiap kata yang terukir
Membuncah dari lubuk hati
Tempat berteduh, bersandar dan berkeluh
Kau taman surga yang menemani

Kau tahu perasaan yang tak mendusta
Begitu juga halnya cinta
Hati kosong dari prasangka
Untuk selalu setia

Aku telah jatuh cinta pada surga itu
Jika kau rasa getarnya
Pastikan tak pernah ragu akan semua!

Syubra, 09 Agustus 07

Wednesday, June 20, 2007

Adillah ia lebih dekat pada Takwa


(Berbuat adillah pada diri sendiri awalnya, niscaya sekitarmu memandangmu indah)

Tidaklah hal yang kecil harus diperbesar menjadi gunung membumbung, sedangkan perkara yang besarpun bisa selesai bila menjadikan ia kecil.
Tak ingin hanya kata melimpah laksana dewa menurunkan sabdanya, kemudian menjelma seperti pungguk menyebut bulan diterik musim panas membakar.
Sama hal setumpuk rasa marah bercampur dongkol yang membuncah pecah.
Jam dinding kamar mungilku masih menunjukkan 12,31 Wk, sudah malam memang.
Angin malam yang sejuk tak dapat dinginkan rasa panas hati, buram pada orang yang sudah menginjak keadilan, sedangkan dia sendiri tidak tau apakah sudah pernah berbuat yang terbaik, yah minimal menerima saran sebuah perbaikan.
Tidak pernah ada manusia yang sempurna.
Kalau ia sudah menjadi budak pemuas hati, salah bisa benar berahir dusta, seperti apa yang mereka ingin?
bukan mudah untuk menjelma rasa ikhlas menjadi keadaan, bukan enak menenangkan hati membara.

Hatiku membakar malam, kungin dinginkan walau sejenak, mungkin air mata dapat redakan bara perasaan galau.
Aku rasakan sakit berteman dentum godam dalam kepalaku, ia menjela menjadi amarah kemudian memuncak tinggi bersama sakit yang menjepit, air sungai kesedihanpun mengalir deras luruhkan sakit ini.

Tuhan, mereka tidak pernah tahu bagaimana perasaan hancur yang mereka buat! Aku ingin keluar dari taman indah ini, karena didalamnya terdapat penyakit dengki dan hasud yang selama ini tidak pernah kutemui, tapi sekarang bukan hanya katakata tapi orangnya pun tampak congkak berlenggang tangan dipinggang! Padahal sekelilingku banyak cerdik pandai yang membingkai. Mereka tidak cukup.

Bukannya adanya kita mereka ada?
Harusnya kita bahagia meraka turut rasa
kita tertawa mereka ikut senyum!
Kenapa saat kita tertawa mereka palingkan mata
Malah mereka seakan raja di rumah orang

Tak pernah terjadi, anak kecil dapat berlari sebelum belajar berdiri! Tak ada pemimpin tanpa melalui tanggatangga itu. Kalaupun ada hanya mulutnya saja yang berlari tanpa pernah berhenti, walau dihalau.

Aku heran baru kemarin kurindu hening keadaan danau kasih, sekarang memuncak benci mengalir disetiap urat nadi. Seharusnya memperbaiki diri lebih baik sebelum memberi, ajari diri sendiri sebelum pada lain orang.
Coba perhatikan, adakah seorang bapak ingin membuat anaknya tertekan dan depresi? kan tidak? Adakah ia pernah mengucap pada anak “kalian seperti syetan” padahal entah kapan Syetan itu pernah ia jumpai.
Ah, jangan kau lontarkan perkataan yang membosankan ini.
Orang seperti ini tidak patut menerima perghormatan.
Suatu saat jeritan hati akan mengangkasa
Berujar
Ingin baik tapi bewujud buruk
Suka memuji dihati iri dengki
Senyum dimuka lain dijiwa
Moralitas rendah mengaku dewa
Senang menindas tertawa menyertai
Purapura perhatian padahal cari kesalahan
Tuan, jangan pernah minta dihormati bila tak pernah bercermin diri!

Tuhan, Kau tulis dalam Ayat ayat cintamu,
Perkatan yang baik itu lebih baik dari bersedekah dan beramal namun dibelakang ia menyakiti, aku tak ingin menjadi orang yang selalu beramal baik dimata manusia tapi dimata Sang memberi Pahala hanya kosong belaka.

Tuan, Tahukah kau batu hitam terbakar mentari bercampur debu itu, bila hujan menimpa akan mengikis debu itu tanpa sisa, begitulah balasan bagi orang yang berbuat riak dan menyakiti hati ini.

Tuhan, tak ada tempat mengadu dan mengiba kecuali kepadamu, mudahkan jalanku, jangan kau buat aku menderita dengan keadaan ini. Cukup sudah penghinaan dan tuduhan yang mereka timpahkan! Engkau maha tahu tentang kebenaran. Jangan hukum aku karena kealfaan.

Tuhanku, hatiku masih menyisakan dendam, ia tampak dari raut wajah yang muram.
Kuingin keluar dari sengsara pikiran dan perasaan yang menghimpit, izinkan aku terbang bersma bahagia yang kau janjikan, bukakan jalanku menjadi yang terbaik dimatamu.
Bila masa itu tiba kuingin mengejar kekurangan diri.

Kutunjukkan bahwa tak semestinya keadilan itu dipermainkan, ketahuilah bahwa yang benar itu adalah benar.

Tuhan, kuharap Kau selalu bersamaku.

Syubra, 21 Juni 2007

(sekelumit intuisi pada dua rasa itu)

Wednesday, June 13, 2007

S a b a r


Gundah membuncah
Terjangan prahara
Sejuta kesal berseteru dalam jiwa
Keras bak pualam hitam
Diam bukan berarti hilang rasa hati

12 juni 2007

Sunday, May 20, 2007

Kado Terindah




Kado terindah dihadiahkan untukku begitu melimpah
Allah tumpahkan karunia nikmat rasa
Ukuran adalah syukur
Banyak cinta Allah anugrahkan kita nikmati
Tak pernah berhenti curah kasih nikmat itu

Adakah yang lebih menggembirakan dari sayang-Nya tak bertepi?
Kau tahu isinya?

Hadiah itu adalah hadirnya kau dalam hidupku
Denganmu, berubah hidup semakin hidup dan berarti

Aku mencintaimu dengan nama-Nya.

Subra, 25 mei 2007

Wednesday, May 16, 2007

Kuingin Bahagiamu


Tuhan!
Sampai kapan kumenghitung hari berlalu
Setelah puncak yang kupuja, telah menjadi bagian hidupku?
Banyak jalan sudah kutempuh
Dengan ridha-Mu mudahkan jalanku

Saat ini bukan gundah yang kurasa
Tapi harap yang meraja

Aku melalui harihari terasa penuh makna
Berjuta tekad bersemi dijiwa
Meniti senyum bahagia
Terbesit indah

Tuhan
Izinkan aku menyentuhnya!

Ramses, 15 mei 2007

Monday, April 23, 2007

Rahasia Jiwa


Aku masih gemar memperhatikan kupu kupu cantik berlari
Saling kejar ditaman bunga tulip yang cantik
Dari kuncup satu kekuntum yang lain
Aroma harum bunga membahana
Mengejar cinta bak menelusuri rahasia jiwa

Tahukah kau!
Ungkap rahasia gundah dalam hidup kesendirian
Benarkah kelam kulit bukan berarti pekat hati?

Lihatlah!
Suara fajar berhembus bersama angin
Menari menyongsong pagi
Setia bagai embun temankan Sang pagi
Pada pepohonan yang menyimpan musim Semi

Kau tahu
Langit langit jiwa penuh dusta
Namun bukan durjana yang mencipta suasana
Lebih terbesit pada eposide gunda yang membuncah
Kupeluk malu hanya karenamu

Kudekap wangi embun pagi ini
Bila fajar datang kuharap keresahan hilang
Dengan senyum indahmu seribu lara dapat kutepis

Subra pagi hari, 24 April 2007


Tuhan, Genggam erat jiwa kerdil ini



Detak jantung begitu cepat
Keresahan menyusup dalam relung hati
Cemas mulai bermain nakal pada dinding terjal dikalbu
pikiran bertanya!
apa yang menyebabkan dirimu berdebar kencang dalam hitungan detik, begitu hebat?
hati bertutur lembut
datanglah kepadaku membawa ketenangan!
sehingga tenteram ruang ini, menjauh dari kecamuk yang bergelombang.
Otakpun bertanya!
Pada hati siapa perasaan cinta datang menderu?
Ia menyahut santun
Sungguh cinta selalu datang mengunjungiku setiap malam malam indah
akupun merasakan getar rasa.
Jangan pernah bertanya mengapa indahnya selalu ada!
karena Ia diciptakan untukku.

Aku mulai berlayar dalam desir perasaan diri
Pada penghujung jalan kuberlabuh menapak cerita yang pernah kulalui
Bulu kuduk dari setiap kujur berdiri tegak
Kuncup hati berpaut hitam dan pekat malam gulita
Tahukah engkau apa yang terjadi saat ini?

Terdengar teriak gagak 'Koak Koak' diatap gubuk reot hampir roboh
Corak gambar kematian dan ketakutan menggerogoti sendi perasaan
Bak ketakutan tertumpah pada kanvas kafan yang bersih bila nyawa terbang diiringi jelitan mata

Tuhan, Genggam erat jiwa kerdil ini!
jangan biarkan berbaur dosa yang membumbung
Yang bernyawa akan kembali pada Tuannya
Kau Sang pengampun

Berikan setitik kekuatan bersujud pada-Mu


Subra, 24 April 2007

Wednesday, April 11, 2007

Ceria hari


Bukan gundah selalu datang dalam malam
Bukan Resah hadir kala sendiri
Bukan was was menghapiri setiap waktu
Bukan semua yang berbentuk
keresahan
rasa gundah
pun waswas menyelimuti

Namun desir angin
dari sejuk embun yang temeni sang pagi
hilangkan semuanya

Ceria sepanjang waktu

Lembah Nil, 11 April 07

Tuesday, April 10, 2007

Tak ada selainmu


Hanin Sebuah nama
yang tercipta dari cinta
Engkau permata yang dihadirkan dalam dunia

Adalah cintamu yang kurasakan selalu
Adalah kasihmu hanya untuk daku
Adalah jiwamu kau hadirkan untukku
Adalah hatimu
kau tambatkan padaku

Cerah hari ini menghiasi maya sepi
Indah berseri dekapan sanubari

Engkaulah permata terangi alam jiwa

Giza, 09 april 2007

Thursday, April 5, 2007

Hapuslah Air Matamu



Jangan kau hias embun matamu air mata pilu
Biarkan berlalu
Hilangkan kesedihan lama
Tutup lembaran silam yang buram
Kita lukis dengan tinta ikhlas
Dalam kanvas persahabatan
Meniti cahya kehidupan

Mungkin kembali bermula
Masa untuk kita jalani
Lebih baik dan terbaik
Tidak hanya aku, kau namun kita semua

Bukan kesedihan dalam perjalanan kuingin
Apalagi dalam gundah mengiring
Hidup hanya sementara
Hapus air mata
Ukir tali rindu berajut cinta
Selama ini kita ciptakan bersama
Dalam episod pendekatan diri pada Tuhan

Kebahagiaanmu adalah harapku!

Syubra, 5 April 2007

Wednesday, April 4, 2007

Senyum


Jernih air sungai mengalir dibebatuan
Gemercik menghiasi suasana hari bagai bintang tersapa mentari
rasakan kesejukan dalam diri
Tumbuhkan asa yang layu

Senyum alam selalu akrab menyapa
Sentuhannya penuh makna ungkapkan arti cinta
Bersama terpaan lembut angin pagi
Dan kicau burung menari diantara pepohonan penuhi cerah hari

Jangan pernah kau tanya bagaimana Tuhan menciptakan
Sungguh aku sangat suka keadaan seperti ini
Tersenyumlah
Jangan pernah kau pakasa dirimu menahan senyum
Ia tercipta menghias bibir

Senyum simpul rasa suka
Senyum manis rasa senang
senyum mesra ungkapan simpati
Senyum sinis hilangkan
Tebarkan senyum dalam hidup
Agar tampak indah dan berseri

Tersenyumlah bersama sang bayu
Dengan senyummu semua tampak indah
karena Tuhan menyukai keindahan itu

Cairo, 14 maret 2007

Tuesday, March 20, 2007

K a n d a s


Pada sinar kucoba mengerti
Pada belaian angin kucermati
Pada warna pelangi kunikmati
Pada Embun yang tinggalkan pagi kunanti
Pada Sang Maha Penyayang kubersujud mengeluh dan mencurahkan gejolak hati
Akankah semua hilang dan pergi?

Pada jiwa kumerindu
Hasrat cintaku terbelenggu
Tertunduk dan lesu
Pikiran berbaur tak menentu
Wajah kusut dn lusuh

Pada erat pelukan tangantangan yang kian rapuh
Akankah berakhir kaku, lumpuh
Kemudian hancur lebur jadi debu
Atau ia kan kuat
Tegar berdiri bersama nuansa kalbu

Pada perasaan dirundung rindu
Detak jantung bak debur ombak yang menderu
Memburu, mengarungi sisasisa cerita dulu
Disaat hati terukir namamu
Kau berlari dari kehidupanku
Lenyap tanpa dapat kuhalau

Pada hari kuras sepi
Aku berada diatas puing puing duka
Tak pernah terlukis dalam benakku sebelumnya
Semua telah berubah
Sirna
Hati tergores luka

Pada waktu kucoba merenung
Tahukah kau betapa pengharapan makin menjulang?
Tidakkah kau sadar
Akankah istana indah selama ini kubangun
Roboh porak poranda?
Adakah kau mengerti akibatnya?
Sungguh semua berlalu cepat.

Pada sisisisi hasrat kutersepak
Dalam tulisan kata bersajak
Kau tahu Sang peminum arak?
Ia tak pernah tahu harus kemana berpijak
Saat kesadaran hilang bersama mabuk
Nah, begitulah aku kehilanganmu

Pada dinding kamar kugores kata
Haruskah ikatan itu putus dan lepas
Yang menoreh luka pada bait bait kandas
Tanpa kutahu hakekat jiwa sang pencinta

Pada takdir tak mungkin kuberlari
Secepat inikah perpisahan datang?
Dikala keindahan kian terbentang
Saat itu pula ia hilang!

Kasih!
Ketika pengembaraanmu yang panjang usai sudah
Kau ingin meniti harihari terakhirmu bersamaku
Ketahuilah! Aku tak pernah menutup pintu untuk orang sepertimu
Bahkan kuberharap kau kembali
Dan melupakan kesilapan lalu

Pada tanah kuberpijak
Cukupkah tangisan Sang kekasih pada puncak yang kau puja
Menjadi aksara bermakna diantara sayang dan cinta
Yang tergores alur sukma dalam hidup sendirian

Pagi hari, 27 maret 2007

R i n d u



Dalam sunyi
Tanpa kutahu meluahkan pada baik kata
Kupendam dalam diri
Walau sepi datang menghampiri
Kurasa sentuhan gelombang rindu
Terbesit keinginanku terbang bersama burung
Dipagi hari yang cerah
Kesisimu

Hatiku selalu merintih menangis
Sampai beku sudah air mata itu
Karena mengingatmu sebuah kewajiban
Sinar kasih yang ada dimatamu
Menembus jiwa merasuk sukma
Kutahu akan nyata
Walau pilu untuk kurasa
Pahitpun kutelan jua

Aku mencintaimu walau dalam sepi
Bayangmu selalu hadir dalam hitungan detik
Membawa cinta melepas siksa
Kutahukerinduan seperti ini sangat berat kupikul
"Adakah perasaan ini berakhir dengan pertemuan meraih cita?"

Cairo, 27 maret 2007

Friday, March 16, 2007

K a s i h


Hadirlah pada pelukan hasrat cinta
Ungkapkan gejolak hati yang memuntahkan kejujuran
Menghapa awan hitam masih kau simpan
Biarkan hujan turun cerah akan tiba kembali
Akankah kau pergi disaat harapanku bersanding denganmu?

Jangan kau buat aku terombang anbing dalam angan
Yang tak pernah kutahu ahirnya!
Kasih!
Bersamamu harapku
Denganmu citaku
Milikimu pujiku

Harapan selalu datang
Anganpun tak pernah hilang
Aku selalu memujimu
Akankah ku dapat kumiliki dengan keadaanmu begini?

Rabea Adawea, 27 maret 2007

Thursday, January 4, 2007

Sucikan hatimu


Bila ia termasuk garis hidup yang ditakdirkan! betapa bahagia seseorang dapat meraihnya.
Sungguhpun begitu Indah, mengapa takut untuk menjalan, bukankah ia adalah fitrah?

Allah karuniakan pada setiap anak Adam dapat merasakan lezat dan manisnya.
Mengapa malu untuk bercinta, bukankah cinta adalah sebuah karunia yang tercipta?
Bagaimana seseorang tidak ingin mencinta, bila kau tahu Cinta bukanlah gundah?

Cintailah orang yang dapat mendekatkanmu pada Ilahi, nikmati cinta sebagai rasa syukur, namun jangan Pernah nodai kesucian cintamu pada Rabbi.
Jadikan Kesyukuran atas nikmat yang Allah beri menambah cintamu pada-Nya.

Mungkin seperti itulah seharusnya "tak mudah untuk mencintai" sebab cinta adalah keputusan bukan sekedar ungkapan rasa dan simpati.
Ia lebih menyentuh pada kesiapan dan kemampuan dalam memberi, memberikan hati dan pikiran pada Sosok cinta berlandaskan keteguhan hati dan kesucian pikiran.
Kesiapan dan kemampuan untuk membagi, bukan hanya waktu, tapi memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi.
Kesiapan dan kemampuan untuk berkorban, bagaimana kau dapat ucapkan bila keindahan dan nikmatnya telah kau raih namun tak kunjung jua ketaatan datang, padahal kau telah mengaku Cinta?
Benar kata pujaangga Cinta harus berbukti, buktinya adalah kebaikan dan kebajikan yang kita ukir dan serahkan pada kita cintai, agar ia dapat tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik dan bahagia.
Cinta hadir tak pernah mengenal ruang dan waktu
Ia selalu hadir kapan saja, dimana dan menyapa
Bahkan apa yang tertulis dalam baitbait adalah bukti bagaimana harus menterjemahkannya.

Kata Orang, Karena Cinta, hidup pun berubah. Mengerti rasa rindu dan duka.
Pertanyaan tentang rindupun sering bergulir bagai air nil yang mengalir.
Kau tahu bagaimana Ia hadir bagai angin, memberikan kesejukan sejenak
Kemudian pergi dengan bergantinya waktu.
Tapi Ia tidak seperti embun yang selalu datang diwaktu pagi Kemudian pergi, namun ia pasti akan kembali
Hidup adalah perjalanan dalam episode untuk mengenal cinta.
biarlah waktu akan menyapa
Bukan berarti banyak Embunembun yang selalu hadir dengan mata mata hatinya

Embun Matamu

Dimatamu beribu bintang
Kelap kelip bila kupandang

diwajahnya bulan purnama
Redup sinar selalu ada

Bertutur ramah
Penyejuk mata
peredam bara

Bertahta dalam hati
bersemayam pada jiwa

Jadilah Embun yang selalu menemani Sang pagi"

Rabea Adawea, 24 Des 06


Wanita Shalehah adalah wanita yang selalu siap mendampingi Qawwam dalam jalan dakwah menuju-Nya. Ia adalah bidadari yang Allah turunkan, Penyejuk hati, menghanyutkan batin, ditinggalkan Amanah. Pun Ia adalah yang sangat berjasa, ibu dari generasi Rabbani, tak pernah mengenal lelah menumpahkan sayang demi kebaikan bagi mujahid kecilnya. Bahkan menjadi peneguh jihad dan penebar rahmat dalam bahtera cahaya dunia dan akhirat.

Wanita hebat adalah wanita yang sanggup hidup miskin, cukup dengan nikmat yang allah berikan. Qanaah pada yang ada. Tentu dengan dasar iman yang kuat sehingga rintangan yang menghadang, angin menerpa dapat dilewati dengan matang bahwa apa yang terjadi tidak lepas dari pengawasan Allah.

Wanita bijak adalah yang kaya, baik secara materi atau ilmu, menempatkan semua pada tempatnya dan tidak sombong dengan harta yang Allah titipkan padanya. Jadi, Pilihlah diantara semua. Percayalah, yang baik akan Allah berikan yang terbaik.

Bingkailah satu harapan dalam Frame kehidupan dengan sosok yang mungkin dianggap tepat, baik fisik, akhlak dan kebiasaan. Menjalani hidup adalah sebuah kewajiban. Percaya Baik menurut Allah dan tepat menurutmu. Mulailah memperbaiki diri, menguatkan niat dan membulatkan tekat.
Semua telah disiapkan untuk kita. Bagaimana mempersiapkan diri menjemput Ia datang?
Tentu menjemput adalah kata yang sangat tepat bagi kita karena ia telah diciptakan. Hanya datangnya saja kita tidak mampu menembus tabir itu.
Ketakwaan dan keimanan diri, menjadi lebih baik dari kemarin. Agar kita termasuk orang orang yang beruntung.

Berhentilah berharap kepada manusia. Tumbuhkan ikhtiar pada Sang penggenggam alam jagad raya. Allah jua yang tepat menjadi tempat menggantungkan bintang-bintang harapan. Karena Dia tidak pernah lupa dan salah pada ketetapan-Nya.

Dini hari, 4 Januari 07